Saluran Guru Indonesia -GABUNG SEKARANG !

Perangkat Deep Learning PAI Kelas 12

Pandangan Orang Tua terhadap Pembelajaran Mendalam dalam Pendidikan Agama Islam (PAI). Sebagai orang tua dari seorang siswa yang sedang menempuh pendidikan di sekolah, saya merasa terpanggil untuk memberikan pandangan terhadap metode pembelajaran mendalam (deep learning) yang mulai diterapkan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Saya menyambut baik setiap inovasi pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas pemahaman anak-anak terhadap nilai-nilai agama. Namun, sebagai orang tua yang juga bertanggung jawab atas pembentukan karakter dan akidah anak di rumah, saya memiliki harapan sekaligus kekhawatiran terhadap penerapan metode ini.

1. Harapan: PAI yang Menyentuh Hati dan Pikiran Anak

Saya percaya bahwa PAI bukan sekadar pelajaran di kelas, tetapi fondasi utama dalam membentuk kepribadian anak. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran mendalam sangat potensial untuk membuat anak lebih memahami makna ajaran Islam secara utuh. Ketika anak tidak hanya menghafal ayat, tetapi juga merenungkan maknanya dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari, maka nilai-nilai Islam akan lebih mudah tertanam dalam dirinya.

Sebagai contoh, ketika anak saya pulang dari sekolah dan menceritakan bagaimana ia belajar tentang konsep syukur melalui kisah nyata dan refleksi pribadi, saya merasa bahwa pembelajaran tersebut benar-benar menyentuh hatinya. Ia tidak hanya tahu bahwa bersyukur itu penting, tetapi juga mulai mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghargai makanan, bersikap sopan, dan tidak mudah mengeluh.

2. Kekhawatiran: Batasan dalam Menafsirkan Ajaran

Namun, saya juga memiliki kekhawatiran. Pembelajaran mendalam yang memberi ruang interpretasi dan diskusi terbuka bisa menjadi pedang bermata dua. Dalam PAI, ada ajaran yang bersifat tetap dan tidak bisa ditafsirkan secara bebas. Jika anak-anak terlalu diberi kebebasan untuk menafsirkan ayat atau hadis tanpa bimbingan yang kuat, saya khawatir mereka akan mengalami kebingungan atau bahkan salah paham terhadap ajaran Islam.

Sebagai orang tua, saya ingin anak saya tumbuh dengan akidah yang lurus dan pemahaman yang benar. Maka, saya berharap guru PAI benar-benar memiliki kompetensi yang cukup untuk membimbing proses pembelajaran mendalam ini. Guru harus mampu menjaga keseimbangan antara kebebasan berpikir dan keteguhan nilai, agar anak tidak terjebak dalam relativisme yang membingungkan.

3. Kesiapan Guru dan Lingkungan Sekolah

Saya juga menyadari bahwa tidak semua guru PAI memiliki latar belakang yang cukup untuk menerapkan pembelajaran mendalam secara efektif. Dibutuhkan guru yang tidak hanya memahami ilmu agama secara mendalam, tetapi juga memiliki kemampuan pedagogik dan psikologis untuk membimbing siswa dalam proses refleksi dan diskusi. Jika tidak, pembelajaran mendalam bisa menjadi dangkal atau bahkan menimbulkan keraguan dalam diri siswa.

Selain itu, lingkungan sekolah juga harus mendukung. Jika budaya sekolah masih berorientasi pada hafalan dan ujian, maka pembelajaran mendalam akan sulit berkembang. Saya berharap sekolah tempat anak saya belajar bisa memberikan ruang bagi pendekatan yang lebih reflektif dan kontekstual, tanpa mengabaikan standar kurikulum nasional.

4. Peran Orang Tua dalam Mendampingi Pembelajaran

Sebagai orang tua, saya menyadari bahwa pendidikan agama tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga di rumah. Maka, saya merasa perlu untuk ikut mendampingi anak dalam proses pembelajaran mendalam ini. Ketika anak pulang dan menceritakan apa yang ia pelajari, saya berusaha mendengarkan, berdiskusi, dan memberikan sudut pandang yang sesuai dengan nilai-nilai keluarga dan ajaran Islam yang kami pegang.

Saya juga berharap sekolah bisa melibatkan orang tua dalam proses ini, misalnya melalui forum komunikasi, materi refleksi yang bisa dibaca bersama di rumah, atau kegiatan keagamaan yang melibatkan keluarga. Dengan begitu, pembelajaran mendalam tidak hanya menjadi tanggung jawab guru, tetapi juga menjadi gerakan bersama antara sekolah dan orang tua.

Penutup

Sebagai orang tua, saya mendukung penerapan pembelajaran mendalam dalam PAI selama dilakukan dengan hati-hati, bijak, dan penuh tanggung jawab. Saya berharap anak-anak kita tidak hanya menjadi tahu tentang Islam, tetapi juga memahami dan menghayatinya dalam kehidupan nyata. Namun, saya juga mengingatkan bahwa dalam pendidikan agama, kebebasan berpikir harus tetap berada dalam koridor akidah yang benar. Dengan sinergi antara guru, sekolah, dan orang tua, saya yakin pembelajaran PAI bisa menjadi lebih bermakna dan membentuk generasi yang beriman, berakhlak, dan bijaksana.

Berikut Kumpulan Perangkat Deep Learning PAI Kelas 12:

[1] Capaian Pembelajaran

[2] Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

[3] Modul Ajar Deep Learning

[4] Program Semester

[5] Program Tahunan

[6] KKTP

[7] Materi Power Point

[8] Buku Bahan Ajar

[9] Juknis Pembelajaran Deep Learning

Posting Komentar

© DEEP LEARNING. All rights reserved. Developed by Jago Desain