Saluran Deep Learning -GABUNG SEKARANG !

Perangkat Deep Learning Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) SKI Kelas 10 Lengkap !

Menjadikan Sejarah Kebudayaan Islam sebagai Pokok Utama Pendidikan di Madrasah Aliyah melalui Pendekatan Deep Learning.

Perangkat Deep Learning Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) SKI Kelas 11 Lengkap - proscar.live

Dalam lanskap pendidikan madrasah yang terus berkembang, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) memiliki potensi besar untuk menjadi poros utama pembentukan karakter, pemahaman historis, dan kesadaran budaya peserta didik. SKI bukan sekadar narasi masa lalu, melainkan cermin dinamika peradaban, nilai-nilai universal, dan jejak kontribusi umat Islam terhadap dunia. Untuk menjadikan SKI sebagai pokok utama pendidikan di Madrasah Aliyah, diperlukan pendekatan yang transformatif—salah satunya adalah deep learning.

Mengapa SKI Penting sebagai Pokok Utama?

SKI mengandung dimensi multidisipliner yang mencakup sejarah, filsafat, seni, politik, ekonomi, dan spiritualitas. Melalui SKI, peserta didik dapat memahami:

• Evolusi pemikiran dan institusi Islam dari masa Nabi Muhammad SAW hingga era kontemporer.

• Keberagaman budaya Islam di berbagai wilayah dunia, dari Andalusia hingga Nusantara.

• Nilai-nilai universal seperti keadilan, toleransi, ilmu pengetahuan, dan etos kerja yang diwariskan oleh tokoh-tokoh Islam.

Dengan menjadikan SKI sebagai pokok utama, madrasah tidak hanya mengajarkan fakta sejarah, tetapi juga membentuk identitas, kebanggaan, dan kesadaran kritis peserta didik terhadap warisan peradaban mereka.

Tantangan Pembelajaran SKI Konvensional

Sayangnya, pembelajaran SKI di banyak madrasah masih bersifat tekstual, hafalan, dan berpusat pada guru. Pendekatan ini cenderung:

• Menyederhanakan sejarah menjadi kronologi peristiwa tanpa makna mendalam.

• Mengabaikan relevansi sejarah dengan konteks kekinian.

• Membatasi ruang dialog, refleksi, dan eksplorasi peserta didik.

Akibatnya, SKI kehilangan daya tarik dan kekuatan transformatifnya. Di sinilah pendekatan deep learning menjadi relevan.

Pendekatan Deep Learning: Membuka Ruang Makna

Delapan karakteristik utama deep learning menurut Fullan dan Langworthy (2014) meliputi: pembelajaran berbasis makna, kolaboratif, reflektif, kontekstual, berbasis pertanyaan, berbasis proyek, berbasis teknologi, dan berorientasi pada perubahan perilaku. Dalam konteks SKI, pendekatan ini dapat diterapkan melalui:

1. Pembelajaran Berbasis Pertanyaan Kritis

Alih-alih menghafal dinasti, peserta didik diajak bertanya: “Mengapa Dinasti Abbasiyah mampu menjadi pusat ilmu pengetahuan?” atau “Apa dampak Perang Salib terhadap hubungan Islam dan Barat?”

Pertanyaan ini mendorong analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Proyek Sejarah Kontekstual

Peserta didik membuat peta interaktif peradaban Islam, dokumenter sejarah lokal Islam di daerah mereka, atau simulasi sidang tokoh-tokoh Islam.

Ini mengintegrasikan kreativitas, teknologi, dan keterampilan abad 21.

3. Refleksi dan Dialog

SKI menjadi ruang refleksi nilai: “Apa makna toleransi dalam Piagam Madinah?” atau “Bagaimana kita meneladani etos kerja Ibnu Sina dalam kehidupan modern?”

Dialog lintas perspektif memperkuat empati dan pemahaman mendalam.

4. Kolaborasi dan Interdisipliner

SKI dikaitkan dengan pelajaran lain: seni (kaligrafi dan arsitektur Islam), matematika (kontribusi Al-Khawarizmi), atau bahasa Arab (analisis teks sejarah).

Kolaborasi lintas mata pelajaran memperkaya makna dan koneksi.

Dampak Transformasional bagi Madrasah

Dengan pendekatan deep learning, SKI dapat menjadi katalis perubahan budaya belajar di madrasah:

Peserta didik menjadi penjelajah makna, bukan sekadar penerima informasi.

Guru berperan sebagai fasilitator dialog dan refleksi, bukan sekadar penyampai materi.

Madrasah menjadi ruang pembentukan generasi madani, yang memahami sejarah bukan untuk nostalgia, tetapi untuk membangun masa depan.

Lebih jauh, SKI yang diajarkan secara mendalam dapat membentuk critical historical consciousness—kesadaran sejarah yang kritis dan reflektif. Ini penting agar peserta didik tidak terjebak dalam glorifikasi masa lalu, tetapi mampu memahami dinamika, konflik, dan pembelajaran dari sejarah untuk membangun peradaban yang lebih adil dan inklusif.

Penutup: SKI sebagai Pilar Pendidikan Madrasah

Menjadikan SKI sebagai pokok utama pendidikan di Madrasah Aliyah bukan sekadar keputusan kurikuler, tetapi pilihan ideologis dan pedagogis. Dengan pendekatan deep learning, SKI dapat menghidupkan kembali semangat belajar yang bermakna, membentuk karakter yang tangguh, dan membangun jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Inilah pendidikan yang tidak hanya mengajarkan sejarah, tetapi juga menghidupkan peradaban.

Berikut Perangkat Deep Learning Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) SKI Kelas 10 Lengkap dapat dilihat pada daftar informasi dibawah ini: 

Lihat juga :

Posting Komentar

© DEEP LEARNING. All rights reserved. Developed by Jago Desain