Saluran Deep Learning -GABUNG SEKARANG !

Perangkat Deep Learning Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) SKI Kelas 11 Lengkap !

Menimbang Ulang SKI sebagai Pokok Utama Pendidikan Madrasah: Antara Romantisme Sejarah dan Kebutuhan Masa Kini. Gagasan menjadikan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) sebagai pokok utama pendidikan di Madrasah Aliyah dengan pendekatan deep learning memang terdengar ideal dan inspiratif. Namun, dalam semangat reflektif dan kritis, penting untuk menimbang ulang apakah SKI benar-benar layak menjadi poros utama pembelajaran di madrasah, terutama di tengah tuntutan zaman yang semakin kompleks dan multidisipliner.

Perangkat Deep Learning Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) SKI Kelas 11 Lengkap - proscar.live

SKI: Warisan atau Beban?

SKI sering diposisikan sebagai mata pelajaran yang membangkitkan kebanggaan identitas dan warisan peradaban Islam. Namun, dalam praktiknya, SKI kerap terjebak dalam romantisme sejarah yang tidak selalu relevan dengan tantangan kontemporer. Narasi kejayaan masa lalu, seperti keemasan Dinasti Abbasiyah atau gemilangnya Andalusia, sering disampaikan tanpa analisis kritis terhadap keruntuhan, konflik internal, atau dinamika sosial-politik yang menyertainya.

Alih-alih membentuk kesadaran historis yang reflektif, pembelajaran SKI yang tidak kontekstual justru berisiko menciptakan nostalgia semu dan glorifikasi masa lalu. Dalam konteks ini, menjadikan SKI sebagai pokok utama pendidikan bisa menjadi beban ideologis yang menghambat pembelajaran yang adaptif dan transformatif.

Tantangan Relevansi di Era Digital dan Multikrisis

Madrasah hari ini tidak hanya berhadapan dengan krisis identitas, tetapi juga krisis relevansi. Peserta didik hidup di era digital, kecerdasan buatan, perubahan iklim, dan disrupsi sosial. Mereka membutuhkan keterampilan berpikir kritis, literasi data, kemampuan kolaborasi lintas budaya, dan pemahaman terhadap isu-isu global.

Pertanyaannya: apakah SKI mampu menjawab kebutuhan tersebut?

Meskipun pendekatan deep learning menawarkan jalan keluar dengan pembelajaran berbasis makna dan refleksi, penerapannya dalam SKI tidaklah mudah. Banyak guru SKI belum terbiasa dengan pedagogi reflektif, teknologi pendidikan, atau desain proyek lintas disiplin. Tanpa dukungan sistemik, pendekatan deep learning bisa menjadi jargon kosong yang tidak terimplementasi secara nyata.

Alternatif: Integrasi Kontekstual, Bukan Dominasi Kurikuler

Daripada menjadikan SKI sebagai pokok utama, pendekatan yang lebih bijak adalah mengintegrasikan nilai-nilai dan wawasan SKI ke dalam mata pelajaran lain secara kontekstual. Misalnya:

• Dalam pelajaran Informatika, peserta didik bisa mengeksplorasi kontribusi ilmuwan Muslim terhadap algoritma dan logika komputasi.

• Dalam Bahasa Inggris, mereka bisa menganalisis teks sejarah Islam dalam sumber primer berbahasa asing.

• Dalam Pendidikan Agama Islam, nilai-nilai sejarah bisa menjadi bahan refleksi akhlak dan spiritualitas.

Dengan pendekatan ini, SKI tidak berdiri sendiri sebagai pusat, tetapi menjadi benang merah yang menghubungkan berbagai disiplin ilmu dalam kerangka pembelajaran yang holistik dan relevan.

Risiko Ideologisasi dan Monopoli Narasi

Menjadikan SKI sebagai pokok utama juga berisiko membuka ruang ideologisasi pendidikan. Narasi sejarah yang diajarkan bisa dipengaruhi oleh kepentingan politik, mazhab, atau interpretasi tertentu yang tidak selalu inklusif. Dalam konteks Indonesia yang multikultural dan multimazhab, pendekatan ini bisa menimbulkan resistensi atau eksklusi terhadap kelompok yang berbeda.

Pendidikan madrasah seharusnya menjadi ruang dialog, bukan ruang dominasi narasi. SKI yang diajarkan secara kritis dan terbuka bisa menjadi alat pembebasan, tetapi jika dijadikan pusat tanpa keseimbangan, ia bisa berubah menjadi alat penyeragaman.

Penutup: Pendidikan Madrasah yang Adaptif dan Multidimensi

Pendidikan madrasah tidak bisa hanya berorientasi pada masa lalu, tetapi harus berakar pada masa kini dan berorientasi pada masa depan. SKI tetap penting sebagai bagian dari pembentukan identitas dan pemahaman sejarah, tetapi menjadikannya sebagai pokok utama perlu dikaji ulang secara kritis.

Pendekatan deep learning memang menjanjikan, tetapi harus diterapkan secara lintas disiplin, bukan hanya pada SKI. Pendidikan madrasah yang ideal adalah pendidikan yang adaptif, multidimensi, dan kontekstual—yang mampu menghubungkan warisan Islam dengan tantangan global, membentuk peserta didik yang reflektif sekaligus solutif.

Dengan demikian, SKI bukanlah pusat, tetapi salah satu pilar dalam bangunan pendidikan madrasah yang utuh dan berdaya saing.

Berikut Perangkat Deep Learning Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) SKI Kelas 11 Lengkap dapat dilihat pada daftar informasi dibawah ini: 

Lihat juga :

Posting Komentar

© DEEP LEARNING. All rights reserved. Developed by Jago Desain